Bisnis Desai Dapur dan Kitchen Set

kitchensetMenata Laba dari desain ruang dapur yang semakin berkembang seiring meningkatnya permintaan. Dapur merupakan bagian dari keindahan rumah, tah heran jika ruangan ini mendapat perhatian khusus dari sang pemilik rumah. Seringkali pemilik rela merogoh kocek hingga puluhan juta untuk dapur yang nyaman.

Keiniginan punya dapur yang cantik dan nyaman menyebabkan bisnis desain dan pembangunan pernak-pernik dapur alias kitchen set tetap marak. Maka itu, pebisnis kitchen set ini harus kreatif untuk menuangkan ide pemilik rumah, ataupun memberikan solusi soal desain dapur bagi mereka.

Seperti yang dilakukan Aluysia, pemilik VEA Kitchen Set yang berbasis di Malang, Jawa Timur. Ia bilang, di bisnis ini, pelaku usaha harus memahami ketentuan aerodinamis penataan dapur. Mulai dari menata kabinet, dan lemari penyompanan, juga tata letak sejumlah perabotan yang ada di dapur. “Misalnya kulkas dan kompor jangan terlalu jauh karena fungsinya saling mendukung,” katanya.

Selain itu, penataan dapur pun harus menyesuaikan dengan letaknya. Maklum, kini dapur tidak melulu berada di bagian belakang rumah. Bisa juga dapur terletak di tengah rumah agar pemilik bisa gampang menjamu tamu-tamu mereka.

Aluysia yang menggeluti bisnis kitchen set sejak 2008, kini lebih folus dengan desain dapur minimalis. Ia menawarkan paket desain, produk kabinet, dan pemasangan. Adapun bahan yang digunakan berasal dari plywood atau multipleks. “Plywoo ini perawatannya lebih mudah, tahan gores, panas dan air,” terangnya. Plywood pun menyediakan ragam pilihan corak, mulai dari corak kayu halus, kayu bertekstur, bunga, hingga motif-motif logam.

Desain kitchen set berbahan dasar Plywood ini lebih murah dan bisa diterima pasar. Ia pun mematok biaya untuk satu kali proyek berdasarkan luas area. Untuk dapur berukuran 1 hingga 9 meter persegi, ia mematok harga Rp 9 juta hinga Rp 21 juta. Tiap proyek, bisa ia garap dalam waktu tiga pekan sampai sebulan.

Kini, pesanan yang ia tangani terus membanjir. Kalau di tahun awal cuma sekitar satu paket desain dapur plus kitchen set per bulan, kini bisa mencapai enam paket dalam kurun waktu satu bulan.

Butuh Kreativitas

Nova Aryanto, pemilik Rumah Desain 2000 memilih konsumen pemium untuk jasa desain dapur dan kitchen set. Awalnya, ia memulai usaha dengan desain rumah. Berdasarkan pengalaman dia, pembangunan rumah modern biasanya menyerahkan detail seperti kitchen set kepada ahlinya. “Agar hasilnya maksimal, penataannya diberikan pada orang yang mengerti soal interior dapur,” terang Nova.

Untuk bisa mendesain dapur cantik, Nova memperkirakan ukuran ruang minimal 3 x 4 meter. “Kurang dari itu, ide yang bagus sukar diimplementasikan,” jelasnya.

Kini, dalam sebulan, ia paling tidak menerima dua sampai tiga proyek dengan nilai per meter persegi sebesar Rp 1,5 juta hinga Rp 2,5 juta. Nova juga menawarkan perabotan yang sesuai dengan konsep yang dibangun namun dengan kualitas standar. Rata-rata dalam sebulan omzet Nova sekitar Rp 15 juta dengan marjin sekitar 50%.

Lain halnya dengan Jeki Casiro Kuncoro. Pemilik PT Sun Arta Pantaran ini memasang banderol harga desain dapur mulai Rp 1,7 hingga Rp 4 juta per proyek. Maklum, ia memang menyasar masyarakat berpenghasilan menegangah bawah. Meski begitu, rata-rata order per bulan bisa 10 – 15 proyek. Hanya, ia enggan membuka berapa omzet usahanya tiap bulan.

Bagi dia, kalau konsumen meminta bahan kitchen set yang bagus, maka margin yang didapat pun bisa lumayan.

Kitchen Set Solid Surface Naik Daun

Awalnya masyarakat menggemari kitchen set berbahan kayu solid, namun dalam perkembangannya, plywood jadi pilihan ekonomis. Kini, masyarakat masyarakat menggandrungi kitchen set solid surface atau marmer buatan.

Achmad Zaeni, pemilik Kawalina yang berbasis di Bandung, Jawa Barat, menjelaskan, bahan marmer buatan ini memang lebih fleksibel untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Misalnya, konsumen yang ingin membuat meja dapur berbentuk L atau U.

Berkat kreasinya, kini pelanggan Achmad bukan cuma rumah pribadi, melainkan juga kafe, restoran, dan hotel. Kini, ia menggandeng produsen kitchen set di beberapa kota seperti Tangerang, Surabaya, dan Bali untuk turut memasarkan solid surface. Bahkan, ke Papua pun sanggup dilayani plus ongkos kirim. Kisaran harga produk kitchen set yang dipatok Achmad, Rp 1,8 juta hingga Rp 3 juta per meternya. Kalau ada solid surface biaya ditambah Rp 1,5 juta sampai Rp 1,8 juta.


Harian Kontan Senin 16 April 2012.